Asal usul atom pertama kali dikemukan oleh Democritus,dilanjutkan ke aristoteles. Pada Saat Periode Teori
kuno.
Teori Atom Kuno
1. Democirtus (460 - 370 SM)
Democritus (460 - 370 SM) |
Menurut Democritus materi bersifat diskontinu,Artinya, bila materi dibelah terus menerus, maka akan diperoleh bagian terkecil dari materi yang masih memiliki sifat materi, namun tidak dapat dibelah lagi, dan yang tidak dapat dibelah lagi tersebut disebut dengan ATOM. Democritus menyebut bagian dari belahan batu yang paling kecil itu dengan istilah atomos (A = tidak, Tomos = dipotong-potong), yang artinya "invisible" (tidak terlihat). Berdasarkan teori Democritus, atom yang menyusun setiap zat berbeda satu sama lain.
Leucippus |
ilustasinya dapat dijelaskan "Jika sebuah batu dibelah dua, kemudian setiap hasil pembelahan tersebut
dibelah kembali, dan demikian seterusnya hingga tidak dapat dibelah
lagi, setiap belahan batu mempunyai sifat yang sama dengan batu asal".
Teori Atom ini memang begitu cemerlang, Democritus mendapatkan dasar dari Teori ini didapat dari guru democritus bernama, Leucippus mengatakan "Materi tersusun dari butiran-butiran". Dan Teori atom dari seseorang democritus ini memang terbukti di periode teori atom klasik.
2. Aristoteles (384 - 322 SM)
Aristoteles (384 - 322 SM) |
Menurut Aristoteles, bersifat kontinu, yang berarti materi dapat dibelah terus menerus sampai akhirnya tidak ada. Pemikiran Aristoteles ini dapat menguburkan hipotetis dari seorang democritus yang begitu cemerlang
Namun Teori Atom Democritus tersebut ditolak oleh Aristoteles dan Plato, dua orang filusuf Yunani
kuno terkemuka lainnya. Aristoteles lebih menyetujui teori Empedokles
yang dikemukakan pada 432 SM. Menurut Empedokles, "batu tersusun atas
api, air, tanah, dan udara".
Aristoteles juga melengkapi pendapat Empedokles bahwa keempat unsur penyusun zat, yaitu api, air, tanah, dan udara dapat diubah ke bentuk lainnya. Meskipun pendapat Aristoteles itu salah, masyarakat Yunani lebih mengikuti pendapat Aristoteles dibandingkan Democritus.
Aristoteles juga melengkapi pendapat Empedokles bahwa keempat unsur penyusun zat, yaitu api, air, tanah, dan udara dapat diubah ke bentuk lainnya. Meskipun pendapat Aristoteles itu salah, masyarakat Yunani lebih mengikuti pendapat Aristoteles dibandingkan Democritus.